Senin, 20 Oktober 2008

Pengusaha Tak Tahu Diri

Di Indonesia, hampir setiap harinya semakin banyak pengusaha yang lahir. Ya..setiap hari. Mulai dari yang ijazahnya berlabel SMA, Diploma, S1, dan S2, dll. Mereka dengan ilmu yang mereka dapatkan dari bangku kuliah, berhasil mereka formulasikan menjadi bahan untuk menjadi seorang entrepreneur / pengusaha. Dan sukses...!!! Hebat tak sia-sia ilmu yang mreka dapat. Akhirnya mereka terbawa juga pada puncak karier.
OK, OK, sudah cukup kita membangga-banggakan mereka, dengan menunjukkan perjuangan keras mereka dalam mencapai dan menemukan puncak karier mereka. Sekarang mari kita JATUHKAN beberapa orang diantara mereka.

border="0" alt="aglocomails.com">

Banyak orang yang telah sampai pada posisi puncak, lupa kepada Dzat yang telah membawa mereka hingga sampai kesana. Dialah Tuhan Semesta Alam.
Mereka lebih memilih tetap asik duduk dibelakang meja kerja mereka, ketimbang segera menyambut kumandang adzan yang terdengar tepat disamping meja kerja (kantor) mereka.
Mereka lebih memilih menginvestasikan beberapa rupiah mereka, ketimbang melihat seberapa besar dana yang telah mereka investasikan untuk kepentingan akhirat mereka.
Mereka lebih memilih mengadakan pelatihan besar-besaran kepada karyawan mereka dalam bidang bisnis dan pembentukan skill ketimbangan menanamkan unsur-unsur spiritual dalam setiap jiwa karyawan mereka.
.........Dan masih banyak lagi...hal-hal yang luar biasa dihadapan mereka, namun sangat hina di mata-Nya.
Pandangan mereka telah dibutakan dihalangi oleh kabut yang berada diantara posisi mereka hari ini (posisi puncak) dan posisi mereka beberapa bulan/tahun yang lalu (posisi bawah).
ANDAKAH SALAH SATU DARI MEREKA.???HARAPAN ANDA BUKAN...???TAPI HATI ANDA YANG DAPAT MEMBERIKAN PENILAIAN

Waktu, Salah Satu Modal Terbesar Anda

Waktu, Sarana ini adalah modal terbesar yang diberikan Sang Pencipta kepada Ciptaanya, dalam hal ini manusia. Manusia A maupun manusia B memiliki durasi waktu yang sama. Tepat sekali, 24 jam dalam sehari. Nah, dengan melihat samanya waktu yang diberikan Sang Pencipta kepada diri kita, maka tak ada lagi alasan untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Siapa yang mampu mengoptimalkan waktu, maka waktu akan memaksimalkan langkahnya dalam mengejar dan mendapatkan goal/impiannya.

Jangan pernah protes, waktu memang kejam namun bijaksana. Waktu hanya memberikan penghargaan sesuai harga yang telah kita investasikan setiap harinya dalam mengejar mimpi dan ambisi kita. kalau kemarin kita hanya memanfaatkan 1 jam saja, maka apa yang kita dapat hari ini adalah sama harganya dengan 1 jam yang telah kita manfaatkan kemarin. Jadi tentu akan sama pula kalau kita kemarin memanfaatkan hampir sepenuhnya dari 24 jam yang kita miliki. Tentu hari ini akan kita temukan hadiah yang setara dengan pengorbanan waktu yang kita berikan kemarin.
Sekarang tanya kepada diri kita. Sudahkah kita mengoptimalkan waktu ini. Atau malah kit a lebih banyak membuangnya. Tanpa pernah berpikir panjang. "INI MODAL BESAR SAYA, KOK DENGAN ENAKNYA SAYA BUANG". Ayo koreksi kembali.......

Anda Kaya, Pintar, Atau Beriman....Mereka Tak Perduli

Berapa usia anda sekarang ?? 13 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 40 tahun..??? Cukup. Terserah berapa usia anda. satu hal yang perlu anda tanyakan kepada diri anda sendiri. sudah berapa macam hal yang anda lakukian untuk membawa perubahan positif terhadap bangsa ini?? 1x, 2x, 3x...itu masih belum cukup. Buktinya, belum ada perubahan positif yang besar yang terlihat sampai saat ini.
...........
Anda kaya, tetapi mengapa hanya sibuk menghitung uang anda, mengapa anda sibuk membuat konsep surat warisan anda, mengapa juga masih terus sibuk mendesign model brangkas untuk menyimpan kekayaan anda. Padahal, kalau anda melihat sedikit keluar, masih banyak anak-anak terlantar yang perlu uluran tangan orang-orang seperti anda. Mereka butuh masa depan, mereka butuh sekolah,,,dan mungkin hanya pertolongan dari tangan-tangan seperti andalah yang bisa membantu. Dan parahnya mereka sudah mulai tak terhitung jumlahnya...Masihkah harus bertambah. Pilihan ada ditangan anda.
Anda cerdas...tetapi mengapa anda hanya terpaku pada lingkungan kampus/sekolah anda. Lihat kembali keluar. Berapa banyak orang yang ingin merasakan pendidikan seperti yang anda rasakan. Tapi karena kendala biaya dan akses, mereka terpaksa mengubur dalam impian mereka untuk sekolah. Mungkin kalau anda sedikit berpikir, anda dapat membuka model pendidikan tak resmi yang gurunya adalah anda-anda para kaum intelektual. Sedangkan muridnya adalah mereka. Apakah karena mereka tak punya duit, sehingga mereka tak masuk prioritas anda. Bukankah setiap ilmu harus dibagikan. Kepada siapapun agar ilmu kita lebih berkembang. ayo kembali berpikir sebelum mengambil keputusan. Lihat mata mereka dalam-dalam,....sekali lagi..mereka butuh ilmu dan pendidikan dari anda.
Anda beriman....mengapa hanya selalu zikir siang dan malam kepada-Nya. Tanpa pernah berpikir, masih banyak orang-orang bahkan mungkin teman anda yang saat ini butuh seruan aqidah. Mereka stress,,,dan mereka butuh fresh dan hanya sentuhan spirituallah yang mampu merefresh mereka.
Jangan jadi orang pelit, sedikit investasi kekayaan anda tak akan membuat anda jatuh bangkrut, sedikit pendidikan yang anda berikan tak akan membuat anda bodoh, dan sedikit himbauan atau semangat spiritual yang anda sampaikan tak membuat anda kufur.
Kembali berpikir, sebelum masa kontrak kita habis..........